LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA
DASAR
ACARA I
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MATARAM
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
mingguan kimia dasar dibuat sebagai syarat untuk mengukiti praktikum
selanjutnya
Mataram,24 November 2013
Mengetahui
Co.Ass
Praktikan Praktikan
SARTIKA APRIANDINI ANIAN
RAHMI
C1M011140 C1M013016
BAB
1 .PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia dasar merupakan ilmu dasar
yang telah menjadi tuntutan dalam banyak jurusan di Perguruan Tinggi. Namun
kenyataannya ilmu kimia ini kurang diminati oleh kebanyakan mahasiswa. Dalam
hal ini kita perlu melakukan berbagai cara agar ilmu ini bisa diminati oleh
mahasiswa. Karena pada hakikatnya ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari bahan
dan perubahannya. Ilmu kimia merupakan ilmu yang bersifat eksperimental.
Laboratorium
kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu percobaan
dan penelitian yang disebut praktikum. Praktikum di laboratorium sangat
dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia secara nyata dan diperlukan untuk
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam melakukan suatu percobaan,
kita tentunya harus mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum.
Alat-alat yang digunakan tersebut disesuaikan dengan tujuan percobaan. Akan
tetapi, selain kita sudah mengetahui masing-masing nama alat. Kita juga harus
mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan, bagaimana cara penggunaannya. Hal
ini bertujuan agar praktikum yang kita lakukan bisa berjalan dengan lancar,
baik, dan benar. Selain itu, kita juga harus berhati-hati serta penuh
ketelitian dalam menggunakan alat-alat laboratorium, karena sebagian alat-alat
laboratorium tersebut terbuat dari kaca,porselin, dan sejenisnya yang bersifat
mudah pecah. Eksperimen di Laboratorium merupakan mata rantai untuk
menghubungkan apresiasi aspek estetika dan ilmu kimia. Eksperimen dapat
membangkitkan keingintahuan seseorang terhadap ilmu kimia.
1.2 Tujuan Praktikum
Memperkenalkan
beberapa macam alat-alat yang sederhana dan bahan yang sering sigunakan
dilaboraturium.
BAB II .TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan
untuk melakukan suatu percobaan dan penelitian yang disebut praktikum.
Praktikum di laboratorium sangat dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia
secara nyata dan diperlukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam melakukan suatu percobaan, kita tentunya harus mengetahui alat-alat yang
digunakan dalam praktikum. Alat-alat yang digunakan tersebut disesuaikan dengan
tujuan percobaan. Akan tetapi, selain kita sudah mengetahui masing-masing nama
alat. Kita juga harus mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan, bagaimana
cara penggunaannya. Hal ini bertujuan agar praktikum yang kita lakukan bisa
berjalan dengan lancar, baik, dan benar. Selain itu, kita juga harus
berhati-hati serta penuh ketelitian dalam menggunakan alat-alat laboratorium,
karena sebagian alat-alat laboratorium tersebut terbuat dari kaca,porselin, dan
sejenisnya yang bersifat mudah pecah. Eksperimen di Laboratorium merupakan mata
rantai untuk menghubungkan apresiasi aspek estetika dan ilmu kimia. Eksperimen
dapat membangkitkan keingintahuan seseorang terhadap ilmu kimia.(restu prayogi. 2013)
Sebelum melakukan praktikum, terlebih
dahulu kita harus mengenal atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan
dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita
dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat
ditanggulangi. Kebersihan dan
kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium. Alat yang
kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman
seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau
erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet,
buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa
bersih benar (Day
& Underwood, 1998).
Ketetapan hasil analisa kimia sangat tergantung pada mutu
bahan kimia dan peralatan yang dipergunakan, disamping pengertian pelaksanaan
tentang dasar analisa yang sedang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian
kerjanya sendiri. Ketelitian dan kecermatan kerja, selain merupakan sifat pribadi
seseorang akan dapat pula diperoleh karena bertambahnya pengamatan kerja
seseorang sehingga menjadi kebiasaan yang berguna bagi kelancaran kerjanya.
Penanganan bahan kimia dan peralatan pokok yang banyak dipergunakan merupakan
persyaratan penting demi keselamatan dan hasilnya pekerjaan analisa kimia (Day
& Underwood, 1998).
Analisa kimia menentukan macam, struktur, dan jumlah zat,
maka setiap cabang kegiatan manusia yang menyangkut materi, langsung atau tidak
langsung memerlukan analisa kimia. Yang dimaksud dengan cabang kegiatan adalah
segala sesuatu yang manusia, termasuk ilmu pengetahuan, perdagangan,
perindustrian, pencegahan penyakit dan penyembuhan si sakit, produksi bahan
pangan, penyemaian, pengolahan, peran, olahraga, penyusutan kejahatan, dan sebagainya
(Harjadi, 1990).
BAB
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Pelaksanaan Praktikum
3.1.1 Waktu Praktikum
Praktikum
kimia dasar dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 23 november 2013, pukul 13.30
wita sampai selesai
3.1.2. Tempat Praktikum
Praktikum
kimia dasar dilaksanakan dilaboraturium kima dan biologi tanah Fakultas
Pertanian Universitas Mataram.
3.2
Alat
dan Bahan Praktikum
3.2.1
Bahan Praktikum
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah asam
sulfat, asam klorida, asam nitrat, hydrogen proxide, ammonium, alcohol, sodium
hydroxide, potassium, kalium sulfat dan acid borigue.
3.2.2 Alat
Praktikum
Alat-alat yang
digunakan dalam praktikum adalahgelas kimia, labu takar, corong, gelas arloji,
tabung reaksi, rak tabung reaksi, Erlenmeyer, gelas ukur, pipet ukur, karet
hisap, spatula, pipet volum, dan pipet tetes.
3.2.3
Prosedur Kerja
Prosedur
kerja praktikum adalah sebagai berikut:
1.
Diamati
2.
Digambar
3.
Dicatat fungsi dan hal-hal penting
lainnya.
BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN
4.1
Hasil Praktikum
Tabel .1. alat-alat laboraturium
No.
|
Nama alat
|
Gambar alat
|
kegunaan
|
1
|
Gelas kimia
|
Menampung bahan kimia atau larutan
dalam jumlah yang banyak
|
|
2
|
Labu takar
|
Menampung dan mencampur larutan
kimia.
|
|
3
|
corong
|
memasukkan atau memindahkan larutandari
satu tempat ketempa lain dan menyaring cairan kimia
|
|
4
|
Gelas arloji
|
Penutup
gelas kimia , tempat menimbang bahan
|
|
5
|
Tabung reaksi
|
Menampung larutan dalam jumlah
yang sedikit
|
|
6
|
erlenmeyer
|
Menyimpan
dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan.
|
|
7
|
Gelas ukur
|
Mengukur
volume larutan
|
|
8
|
Pipet ukur
|
Mengukur
volume larutan
|
|
9
|
Karet hisap
|
Menghisap
larutan yang akan diukur
|
|
10
|
Spatula
|
Mengaduk larutan
|
|
11
|
Rak tabung reaksi
|
Tempat tabung reaksi
|
|
12
|
Pipet volum
|
Dipakai
untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
|
|
13
|
Pipet tetes
|
Memindahkan beberapa tetes zat
cair
|
Tablel.
2. Bahan- bahan
No.
|
Nama
Bahan
|
Rumus
Molekul
|
Bentuk
dan Warna
|
Sifat-sifatnya
|
1
|
Asam
sulfur
|
H2SO4
|
Cair,
kuning kemerahan
|
Bercampur
penuh dengan air.
|
2
|
Asam
klorida
|
HCl
|
Cair,
tidak berbarnwa sampai kuning pucat
|
Denitas
1,18 g/cm3 (variable)
|
3
|
Asam
nitrat
|
NHO3
|
Cair,
bening
|
Membeku
pada suhu
-42oc
|
4
|
Hydrogen peroxide
|
H2O2
|
Cair,
tidak berwarna
|
Bebahaya,
oksidator kuat
|
5
|
Ammonium
|
C2H7NO2
|
Butiran,
putih
|
Bebahaya
bagi kesehatan
|
6
|
Alcohol
|
C2H2OH
|
Cair
tidak berwarna
|
Mudah
menguap, mudah terbakar,mudah bercampur dengan air
|
7
|
Sodium
hydroxide
|
NaOH
|
Butiran,
warna putih
|
Bebaahaya
bagi lingkungan
|
8
|
Potassium
|
K2Cr2O2
|
Pasir,
warna merah
|
Bebahaya
bagi kesehatan manusia
|
9
|
Kalium
sulfat
|
K2SO4
|
Bentuk
pasir, warna putih
|
Berbahaya,
tidak mudah terbakar
|
10
|
Acid
borigue
|
H3BO3
|
Butaran
pasir, warna putih
|
Berbaya
|
4.2 Pembahasan
Alat dan bahan yang terdapat
didalam laboratorium kimia digunakan oleh praktikan untuk melakukan suatu
percobaan. Sebelum melaukan percobaan praktikan perlu mengetahui nama, fungsi,
dan hal–hal penting yang berkenaan dengan alat maupun bahan kimia.
Alat–alat sederhana yang dipergunakan di dalam laboratorium kimia
umumnya berbahan kaca jenis soda kapur. Beberapa diantaranya adalah erlenmeyer,
pipet tetes, pipet ukur, gelas ukur, dan gelas arloji. Meskipun kelima alat
tersebut terbuat dari bahan dasar yang sama namun masing masing memiliki fungsi
yang berbeda. Erlenmeyer adalah alat kimia yang memiliki ukuran 25ml - 5000 ml,
fungsinya adalah sebagai wadah penyimpanan, pemanasan larutan, dan wadah
menghomogenkan larutan. Pipet tetes memiliki ukuran panjang 20cm, berfungsi
untuk mengambil carian dalam skala kecil, dengan volume tiap tetesnya tidak
pasti, contoh penggunaanya adalah dalam menambahkan larutan NaOH untuk mengatur
pH. Berbeda halnya dengan pipet tetes, pipet ukur mampu memindahkan suatu
larutan dengan volume tertentu secara tepat, pipet ukur memiliki daya tampung
larutan sebesar 15ml - 25ml, berfungsi sebagai alat pemindah larutan. Gelas
ukur memiliki daya tampung larutan sebesar 5ml –200ml, berfungsi untuk mengukur
volume larutan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi. Meskipun memiliki nama
yang sama gelas ukur dan gelas arloji memiliki fungsi yang berbeda, gelas arloji
memiliki daya tampung larutan sebesar 3,5ml – 10 ml, gelas arloji berfungsi
sebagai penutup gelas kimia saat dipanaskan dan sebagai wadah untuk menimbang
bahan kimia yang berwujud padatan.
Kaca jenis brokosilat juga merupakan bahan dasar untuk pembuatan
beberapa alat kimia yang diantaranya adalah gelas kimia, labu takar dan pipet
volume. Gelas kimia memiliki daya tampung larutan sebesar 5ml – 5000ml,
biasanya digunakan untuk melarutkan suatu padatan, sebagai wadah pencampuran
suatu larutan, dan dapat digunakan sebagi alat pengukur kasar volume zat cair
larutan tertentu. Labu takar memiliki ukuran tampung volume larutan sebesar 5ml – 200ml, bagian
sumbatannya bisa terbuat dari karet atau kaca, berfungsi sebagai wadah proses
pengenceran larutan hingga mencapai volume tertentu. Pipet volume merupakan
alat kimia yang digunakan untuk memindahkan ataupun mengambil larutan tertentu
dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Alat – alat kimia yang
terbuat dari bahan dasar selain daripada dua bahan utama tersebut adalah
spatula, rak tabung reaksi, corong dan karet hisap. Spatula terbuat dari
stainless steel atau aluminium dengan ukuran panjang 15 cm, berfungsi mengambil
bahan kimia yang berbentuk padatan atau butiran halus. Rak tabung reaksi dapat
terbuat dari kayu dan aluminium,
memiliki banyak lubang yang bervariasi, berfungsi sebagai tempat meletakkan
tabung reaksi agar terlihat lebih rapi. Corong didalam laboratorium kimia
umumnya terbuat dari bahan kaca dengan fungsi sebagai alat utuk memasukkan atau
memindahkan bahan kimia dari suatu wadah ke wadah lainnya. Karet hisap umumnya
berwarna merah, berfungsi untuk membantu proses pengmbilan sutau larutan dalam
jumlah yang lebih banyak. Bahan kimia yang digunakan didalam laboratorium
terbagi menjadi tiga wujud yakni cair yang umumnya berwarna bening atau tak
berwarna, butiran atau pasir dan kristal
padat.
Bahan kimia yang berwujud cair dan berwarna bening diantaranya
adalah asam sulfut, asam klorida, asam nitrat, hydrogen peroksida, dan alkohol.
Asam sulfut memiliki rumus H2SO4, memiliki cirri dapat
mengalami penguraian jika terkena panas, termasuk kategori bahan kimia
berbahaya, bila dihirup dapat menyebabkan iritasi pada hidung. Asam klorida memiliki rumus HCl, bersifat
korosif, toksin dan dapat menyebabkan iritasi bila terkena kulit. Asam nitrat
memiliki rumus molekul HNO3, merupakan salah satu asam kuat.
Hidrogen peroksida memiliki rumus kimia H2O2, sifatnya adalah
berbahaya bagi lingkungan dan mudah
larut dalam air. Alkohol memiliki rumus kimia C2H5OH, sifatnya
dalah mudah larut dalam air, dan jika dikonsumsi secara berlebihan ( khusus
jenis minuman ) dapat merusak fisik si pengonsumsi. Amonium asetat memiliki rumus kimia NH4C2H302,
merupakan bahan kimia yang berbentuk kristal, ciri lainnya adalah berwarna
bening, bersifat mudah menguap dan tekanan rendah. Bahan kimia yang berwujud
pasir diantaranya adalah potassium, kalium sulfat, dan acide borique. sedangkan
yang berbentuk butiran adalah sodium hidroksida. potassium memiliki rumus kimia
K2Cr2O2 dan bersifat berbahaya bagi kesehatan.
Acide borique memiliki rumus kimia H3BO3,
bersifat berbahaya bagi lingkungan. Kalium sulfat dan acide borique memiliki
warna yang berbeda dengan potassium, keduanya berwarna putih sedangkan
potassium berwarna merah. Sodium hidroksida adalah bahan kimia yang berupa
butiran putih, memiliki rumus kimia NaOH, lebih sering disebut sebagai natrium
hidroksida, dan bersifat berbahaya bagi lingkungan.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di atas dapat di simpulkan
1.
Alat-alat
laboraturium memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda
2.
Bahan-bahan
yang digunakan dilaboraturium seperti asam sulfat, asam klorida dan lain
sebaginya merupakan baha-bahan yang berbahaya baik bagi kesehatan manusia maupun
lingkungan.
5.2 Saran
Waktu menggunakan alat dan bahan kima kita harus
berhati-hati.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A.
Jr. and A.L. Underwood. 1998. Kimia Analisis Kuantitatif. Edisi Revisi,
Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta.
Harjadi
,W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Grammedia. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar