Kamis, 17 Desember 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM



LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
ACARA I
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


          

  Oleh : 
NAMA      : ANIAN RAHMI
No. MHS   : C1M013016
Kelompok : 3 (Tiga)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
 2013

LEMBAR PENGESAHAN


Laporan mingguan kimia dasar dibuat sebagai syarat untuk mengukiti praktikum selanjutnya





Mataram,24 November 2013


Mengetahui
Co.Ass Praktikan                                                                              Praktikan


SARTIKA APRIANDINI                                                               ANIAN RAHMI
C1M011140                                                                                       C1M013016


BAB 1 .PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Kimia dasar merupakan ilmu dasar yang telah menjadi tuntutan dalam banyak jurusan di Perguruan Tinggi. Namun kenyataannya ilmu kimia ini kurang diminati oleh kebanyakan mahasiswa. Dalam hal ini kita perlu melakukan berbagai cara agar ilmu ini bisa diminati oleh mahasiswa. Karena pada hakikatnya ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari bahan dan perubahannya. Ilmu kimia merupakan ilmu yang bersifat eksperimental.
Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu percobaan dan penelitian yang disebut praktikum. Praktikum di laboratorium sangat dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia secara nyata dan diperlukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam melakukan suatu percobaan, kita tentunya harus mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum. Alat-alat yang digunakan tersebut disesuaikan dengan tujuan percobaan. Akan tetapi, selain kita sudah mengetahui masing-masing nama alat. Kita juga harus mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan, bagaimana cara penggunaannya. Hal ini bertujuan agar praktikum yang kita lakukan bisa berjalan dengan lancar, baik, dan benar. Selain itu, kita juga harus berhati-hati serta penuh ketelitian dalam menggunakan alat-alat laboratorium, karena sebagian alat-alat laboratorium tersebut terbuat dari kaca,porselin, dan sejenisnya yang bersifat mudah pecah. Eksperimen di Laboratorium merupakan mata rantai untuk menghubungkan apresiasi aspek estetika dan ilmu kimia. Eksperimen dapat membangkitkan keingintahuan seseorang terhadap ilmu kimia.
1.2  Tujuan Praktikum
Memperkenalkan beberapa macam alat-alat yang sederhana dan bahan yang sering sigunakan dilaboraturium.

BAB II .TINJAUAN PUSTAKA


Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu percobaan dan penelitian yang disebut praktikum. Praktikum di laboratorium sangat dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia secara nyata dan diperlukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam melakukan suatu percobaan, kita tentunya harus mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum. Alat-alat yang digunakan tersebut disesuaikan dengan tujuan percobaan. Akan tetapi, selain kita sudah mengetahui masing-masing nama alat. Kita juga harus mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan, bagaimana cara penggunaannya. Hal ini bertujuan agar praktikum yang kita lakukan bisa berjalan dengan lancar, baik, dan benar. Selain itu, kita juga harus berhati-hati serta penuh ketelitian dalam menggunakan alat-alat laboratorium, karena sebagian alat-alat laboratorium tersebut terbuat dari kaca,porselin, dan sejenisnya yang bersifat mudah pecah. Eksperimen di Laboratorium merupakan mata rantai untuk menghubungkan apresiasi aspek estetika dan ilmu kimia. Eksperimen dapat membangkitkan keingintahuan seseorang terhadap ilmu kimia.(restu prayogi. 2013)
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Day & Underwood, 1998).
Ketetapan hasil analisa kimia sangat tergantung pada mutu bahan kimia dan peralatan yang dipergunakan, disamping pengertian pelaksanaan tentang dasar analisa yang sedang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri. Ketelitian dan kecermatan kerja, selain merupakan sifat pribadi seseorang akan dapat pula diperoleh karena bertambahnya pengamatan kerja seseorang sehingga menjadi kebiasaan yang berguna bagi kelancaran kerjanya. Penanganan bahan kimia dan peralatan pokok yang banyak dipergunakan merupakan persyaratan penting demi keselamatan dan hasilnya pekerjaan analisa kimia (Day & Underwood, 1998).
Analisa kimia menentukan macam, struktur, dan jumlah zat, maka setiap cabang kegiatan manusia yang menyangkut materi, langsung atau tidak langsung memerlukan analisa kimia. Yang dimaksud dengan cabang kegiatan adalah segala sesuatu yang manusia, termasuk ilmu pengetahuan, perdagangan, perindustrian, pencegahan penyakit dan penyembuhan si sakit, produksi bahan pangan, penyemaian, pengolahan, peran, olahraga, penyusutan kejahatan, dan sebagainya (Harjadi, 1990).















BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1 Pelaksanaan Praktikum
  3.1.1  Waktu Praktikum
            Praktikum kimia dasar dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 23 november 2013, pukul 13.30 wita sampai selesai
 3.1.2. Tempat Praktikum
Praktikum kimia dasar dilaksanakan dilaboraturium kima dan biologi tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram.   


3.2     Alat dan Bahan Praktikum

3.2.1        Bahan Praktikum
                 Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah asam sulfat, asam klorida, asam nitrat, hydrogen proxide, ammonium, alcohol, sodium hydroxide, potassium, kalium sulfat dan acid borigue.
3.2.2  Alat Praktikum
                 Alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalahgelas kimia, labu takar, corong, gelas arloji, tabung reaksi, rak tabung reaksi, Erlenmeyer, gelas ukur, pipet ukur, karet hisap, spatula, pipet volum, dan pipet tetes.
3.2.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja praktikum adalah sebagai berikut:
1.      Diamati
2.      Digambar
3.      Dicatat fungsi dan hal-hal penting lainnya.

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum
Tabel .1. alat-alat laboraturium
No.
Nama alat
Gambar alat
kegunaan
1
Gelas kimia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihZ9mg-PXEV6iGDALkxIKTeVVXJVa0NehkHIkHVobqphjjkNptomswHhBC-dTBXLEfwutPgOwD4PozFlT73xUXNXDUfayT7RYzxzGXbjogG3TALe9RVWAqkhhJ6-_scUqnUZK5H-ZsoYUj/s1600/beker.jpg
Menampung bahan kimia atau larutan dalam jumlah yang banyak

2
Labu takar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcDVqMYL1PVDGMRwidxwdT-jGJuqbvojgjz7W_BBWl82d3kUSkChyyZNilVvy-9_FWbozqUMlKIMfLEbMF8ZO80yTkfvetQxlup3pdlbXdkcKSKguaH7TRce9UE44VchclmZ-mMltf2qq3/s1600/labu+ukur.jpg
Menampung dan mencampur larutan kimia.

3
corong
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKH8CgGcy6P7o-Gx-1i56CWMXOlIvcs7fzj2J9lU1jwqwHSJvPgKHN1SN-YdzkOCCcojTD0WimXVunTcxMObadAqlfr-nM634FPFQsZG2-hJyccT5o3hFxG-seCP_2Ozr1V_w0kxy-_XTu/s1600/coronngggg.jpg
memasukkan atau memindahkan larutandari satu tempat ketempa lain dan menyaring cairan kimia
4
Gelas arloji
clip_image043
Penutup gelas kimia , tempat menimbang bahan
5
Tabung reaksi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUwmkNmyBKt6w-d_5VbH0Z2EB7cTKOss6JXhadQEqhmEqt9ut5M1fUyrw5M7kffoSN0KWaooNjYT12NzPQum-FPILlEl1OOQXvQaLZ11rAkeJMn14tTaL77Pfb5gJtcWXGcw71MiwWMfEu/s1600/tabung+re.jpg
Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit

6
erlenmeyer
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6xHICmX9kdPVEsGm2njTgZkptSLvI9FbV9GvNZoJR2yraF1-GGHnBR5CTEpREuuI8R5GtvZ_7l1WlGND8Xej5EIOG9mKu7ogZPWsNXaxsYCOLikRkLPHM7YYOTS_R4tOmcJjTm_gUxPtW/s1600/erlenmeyer.jpg
Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan.
7
Gelas ukur
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilXzl8Js3GedZUAZ9M6JyAPAfCwwQvilF696UEYy0M5lo0bghK8IdUTgfnm8qhml5az898bTWeVYd_h2w3PAZY0rifWNCwKQeFW4PJba30WB2rVO2kyflk0bCqET0Dg3SmEAs11eNj0KuC/s1600/gelas+uku.jpg
Mengukur volume larutan
8
Pipet ukur
            https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoDFAg8-Wfk7heAQh5C9XvptMoNizbf2K31ejg7Y2-uRXCHQ8GZSwQtzOsFloa7VGBg1Ddv9zsddzn-jyYxL9SN_sMjwjajO-YeLtWdKpHuF3d2rlz4p_hKeQr-N5am815tYOrHbn8I2VV/s1600/pipet+ukur.jpg
Mengukur volume larutan
9
Karet hisap
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikZ6cPtoCDFITHZNkv1waZD32__mDWxjoVbnYOjuDx0UExaoIWuAJDM3R8PAdHwvqxQ8NdDVxIZtBYfKYQr6DK7McOLxHT7P59eO9NCdOlUVAB1ZszNd0tEWPeQah2CLLAz33iTWKmXv_v/s1600/bola+hisap.jpg
     Menghisap larutan yang akan diukur

10
Spatula
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih47h2XWs7lEe_O_SnP4BjAmgEstYqlFakNO3UaJR7R7X8u4VoS10cYB43hLMobRGozNNGo400DKh-FP10KnZwzfMEt8PFRkVV5hT88in3JXb_TTrA4YUO4v2crCnZyyb2LK65_9Mg7sQg/s1600/batang.jpg
Mengaduk larutan
11
Rak tabung reaksi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8dXh2fBeXSo6jCTIFmJmERBByFqz9gS2AMzYOaRcgeFq8xv2aWYwz86f-aCAsWnqpAuUH8SFIN8WJGSs1ePEoUrFz9YzyGfwhuoR4tJ78xXnt0FqZPk9sq6YvijoB86L4KJnAL36t2jDq/s1600/rak.jpg
Tempat tabung reaksi

12
Pipet volum
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwx71UGRtVLvUnm1gyOnvakq2ScczlxG9zE856jH0VmXbNYXr6i0FmEwugcrG27eCumV0VVjCeyQlLDHRMqpNhge_CU1mI9ytGIsAmU7CExMG4uEed5mVi_qbXn2Fuvrh-50AYomZ31yAX/s1600/pipet+godok.jpg
Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
13
Pipet tetes
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE8aZnVKTN1O30aACnYiMrCeRt-_ZmPDwbrKnfwhs9reBAB5ExWQkzDl4d3gSUPdWCVBhiObrY2EU_cnkAF2bjX2KvTbo30Re5ylR5Rg6hHXryXrCY_J5nuIB5WD1B_zM-ezspO1Qj-CD9/s1600/pipet+tetes.jpg
Memindahkan beberapa tetes zat cair
           
            Tablel. 2. Bahan- bahan
No.
Nama Bahan
Rumus Molekul
Bentuk dan Warna
Sifat-sifatnya
1
Asam sulfur
H2SO4
Cair, kuning kemerahan
Bercampur penuh dengan air.

2
Asam klorida
HCl
Cair, tidak berbarnwa sampai kuning pucat
Denitas 1,18 g/cm3 (variable)
3
Asam nitrat
NHO3
Cair, bening
Membeku pada suhu 
-42oc

4
 Hydrogen peroxide
H2O2
Cair, tidak berwarna
Bebahaya, oksidator kuat

5
Ammonium
C2H7NO2
Butiran, putih
Bebahaya bagi kesehatan

6
Alcohol
C2H2OH
Cair tidak berwarna
Mudah menguap, mudah terbakar,mudah bercampur dengan air
7
Sodium hydroxide
NaOH
Butiran, warna putih
Bebaahaya bagi lingkungan
8
Potassium
K2Cr2O2
Pasir, warna merah
Bebahaya bagi kesehatan manusia
9
Kalium sulfat
K2SO4
Bentuk pasir, warna putih
Berbahaya, tidak mudah terbakar
10
Acid borigue
H3BO3
Butaran pasir, warna putih
Berbaya

4.2 Pembahasan       
Alat dan bahan yang terdapat didalam laboratorium kimia digunakan oleh praktikan untuk melakukan suatu percobaan. Sebelum melaukan percobaan praktikan perlu mengetahui nama, fungsi, dan hal–hal penting yang berkenaan dengan alat maupun bahan kimia.
Alat–alat sederhana yang dipergunakan di dalam laboratorium kimia umumnya berbahan kaca jenis soda kapur. Beberapa diantaranya adalah erlenmeyer, pipet tetes, pipet ukur, gelas ukur, dan gelas arloji. Meskipun kelima alat tersebut terbuat dari bahan dasar yang sama namun masing masing memiliki fungsi yang berbeda. Erlenmeyer adalah alat kimia yang memiliki ukuran 25ml - 5000 ml, fungsinya adalah sebagai wadah penyimpanan, pemanasan larutan, dan wadah menghomogenkan larutan. Pipet tetes memiliki ukuran panjang 20cm, berfungsi untuk mengambil carian dalam skala kecil, dengan volume tiap tetesnya tidak pasti, contoh penggunaanya adalah dalam menambahkan larutan NaOH untuk mengatur pH. Berbeda halnya dengan pipet tetes, pipet ukur mampu memindahkan suatu larutan dengan volume tertentu secara tepat, pipet ukur memiliki daya tampung larutan sebesar 15ml - 25ml, berfungsi sebagai alat pemindah larutan. Gelas ukur memiliki daya tampung larutan sebesar 5ml –200ml, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi. Meskipun memiliki nama yang sama gelas ukur dan gelas arloji memiliki fungsi yang berbeda, gelas arloji memiliki daya tampung larutan sebesar 3,5ml – 10 ml, gelas arloji berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat dipanaskan dan sebagai wadah untuk menimbang bahan kimia yang berwujud padatan.
Kaca jenis brokosilat juga merupakan bahan dasar untuk pembuatan beberapa alat kimia yang diantaranya adalah gelas kimia, labu takar dan pipet volume. Gelas kimia memiliki daya tampung larutan sebesar 5ml – 5000ml, biasanya digunakan untuk melarutkan suatu padatan, sebagai wadah pencampuran suatu larutan, dan dapat digunakan sebagi alat pengukur kasar volume zat cair larutan tertentu. Labu takar memiliki ukuran tampung volume  larutan sebesar 5ml – 200ml, bagian sumbatannya bisa terbuat dari karet atau kaca, berfungsi sebagai wadah proses pengenceran larutan hingga mencapai volume tertentu. Pipet volume merupakan alat kimia yang digunakan untuk memindahkan ataupun mengambil larutan tertentu dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Alat – alat kimia yang terbuat dari bahan dasar selain daripada dua bahan utama tersebut adalah spatula, rak tabung reaksi, corong dan karet hisap. Spatula terbuat dari stainless steel atau aluminium dengan ukuran panjang 15 cm, berfungsi mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan atau butiran halus. Rak tabung reaksi dapat terbuat  dari kayu dan aluminium, memiliki banyak lubang yang bervariasi, berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi agar terlihat lebih rapi. Corong didalam laboratorium kimia umumnya terbuat dari bahan kaca dengan fungsi sebagai alat utuk memasukkan atau memindahkan bahan kimia dari suatu wadah ke wadah lainnya. Karet hisap umumnya berwarna merah, berfungsi untuk membantu proses pengmbilan sutau larutan dalam jumlah yang lebih banyak. Bahan kimia yang digunakan didalam laboratorium terbagi menjadi tiga wujud yakni cair yang umumnya berwarna bening atau tak berwarna,  butiran atau pasir dan kristal padat.
Bahan kimia yang berwujud cair dan berwarna bening diantaranya adalah asam sulfut, asam klorida, asam nitrat, hydrogen peroksida, dan alkohol. Asam sulfut memiliki rumus H2SO4, memiliki cirri dapat mengalami penguraian jika terkena panas, termasuk kategori bahan kimia berbahaya, bila dihirup dapat menyebabkan iritasi pada hidung.  Asam klorida memiliki rumus HCl, bersifat korosif, toksin dan dapat menyebabkan iritasi bila terkena kulit. Asam nitrat memiliki rumus molekul HNO3, merupakan salah satu asam kuat. Hidrogen peroksida memiliki rumus kimia H2O2, sifatnya adalah berbahaya  bagi lingkungan dan mudah larut dalam air. Alkohol memiliki rumus kimia C2H5OH, sifatnya dalah mudah larut dalam air, dan jika dikonsumsi secara berlebihan ( khusus jenis minuman ) dapat merusak fisik si pengonsumsi. Amonium asetat  memiliki rumus kimia  NH4C2H302, merupakan bahan kimia yang berbentuk kristal, ciri lainnya adalah berwarna bening, bersifat mudah menguap dan tekanan rendah. Bahan kimia yang berwujud pasir diantaranya adalah potassium, kalium sulfat, dan acide borique. sedangkan yang berbentuk butiran adalah sodium hidroksida. potassium memiliki rumus kimia K2Cr2O2 dan bersifat berbahaya bagi kesehatan. Acide borique memiliki rumus kimia  H3BO3, bersifat berbahaya bagi lingkungan. Kalium sulfat dan acide borique memiliki warna yang berbeda dengan potassium, keduanya berwarna putih sedangkan potassium berwarna merah. Sodium hidroksida adalah bahan kimia yang berupa butiran putih, memiliki rumus kimia NaOH, lebih sering disebut sebagai natrium hidroksida, dan bersifat berbahaya bagi lingkungan.

                                              







BAB V PENUTUP


5.1  Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di atas dapat di simpulkan
1.    Alat-alat laboraturium memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda
2.    Bahan-bahan yang digunakan dilaboraturium seperti asam sulfat, asam klorida dan lain sebaginya merupakan baha-bahan yang berbahaya baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan.



5.2 Saran
Waktu menggunakan alat dan bahan kima kita harus berhati-hati.




DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. Jr. and A.L. Underwood. 1998. Kimia Analisis Kuantitatif. Edisi Revisi, Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta.
Harjadi ,W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Grammedia. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar